Monday, January 7, 2013

adik ipar 1

Nama ku Adriana, aku menikah dengan lelaki bernama Sam, dia adalah seorang Angkatan Laut. Umur kami berdua 29 Tahun, dan kami baru menikah selama 2 Tahun. Sam mempunyai adik laki2 yang umurnya jauh lebih muda darinya, namanya Scott yang baru berumur 20 Tahun.

Saat kami baru menikah kami tinggal di daerah yang lumayan jauh dari rumah keluarga kami, karena memang dimana Sam suami ku ditugaskan, jaraknyasekitar 75 km dari rumah keluarga kami. Scott adik suami ku dimana yang sekarang menjadi adik Iparku, kadang2 dia datang mengunjungi kami sambil menghabiskan libur akhir pekan bersama kami.

Karena aku selalu kesepian tinggal di apartemen ini, aku selalu dengan senang hati menerima tamu tetangga, ataupun kawan2 dekatku. Pada suatu Sabtu malam, saat itu Sam suamiku sedang dinas, dan Scott adiknya yang menjadi adik Iparku datang berkunjung untuk menginap seperti biasa saat libur akhir pekan, malam itu aku memutuskan untuk mandi, dimana pada saat itu Scott sedang menonton Video. Aku berbaring merendamkan tubuhku di bak mandi (bathtub), berendam pada air yang hangat dan berbusa sabun, dan mempersiapkan diriku pada posisi yang nyaman untuk bermasturbasi nantinya di tempat tidur setelah aku selesai mandi, aku basuh payudara ku yang berukuran 34DD dengan spons busa besar, ku celupkan spons ke air yang masih terasa hangat dikulitku itu, dan kuperas spons tersebut keatas payudaraku yang montok, lalu perasan air itu mengalir melewati putting susu payudaraku yang berwarna pink kecoklatan. Seperti biasa aku berendam sambil mendengarkan lagu lagu yang agak romantic, meskipun demikian aku tetap bisa mendengar langkah kaki Scott di luar kamar mandi yang sedang berjalan koridor menuju kamar mandi, sepertinya dia akan menggunakan kloset, mungkin untuk buang air kecil. Aku melanjutkan membasuh badanku, payudaraku, perut dan bagian paha serta betisku, kupejamkan mataku dengan tidak menghiraukan Scott, karena memang aku ingin sangat relaks. Setelah beberapa menit, aku baru tersadar bahwa aku seperti mendengar bunyi air dari kloset yang mengalirkan air seperti habis digunakan. Ku palingkan kepala ku untuk melihat apa yang baru saja terjadi, kulihat kearah pintu, tiba2 aku mendengar suara langkah kaki yang berlari mengendap endap, dan pintu kamar mandi pun menghempas tertutup, dimana agar anda tau jarak antara kloset dan bak mandi (bathtub) berada dalam satu kamar mandi tetapi terpisah oleh sekat tirai. Scott sepertinya mencoba mengintipku dari celah pintu kamar mandi yang memang agak sedikit terbuka dan memang aku lupa untuk menguncinya. Aku menebak dengan nakal dalam pikiranku, mungkin sekarang dia sedang mengeluarkan penisnya yang masih muda. Dengan pikiran nakalku seperti itu, aku jadi tertawa kecil dan merasa malu sendiri kepada diriku, dan aku berpikir betapa nakalnya diriku berpikir seperti itu denagn senyum nakal yang memang tergambar pada wajahku.

Mungkin sikapku terlihat naïf, tetapi scott adalah anak remaja laki2, aku tau pasti dia menyukai perempuan, tapi juga memungkinkan bahwa dia juga menyukai perempuan dikisaran umurku. Aku keluar dari bak tempat ku berendam, mengambil handuk untuk menutupi badanku dan meraptkan pintu kamar mandi. Sewaktu aku mengeringkan badan ku aku mendengar Scott pergi dari sekitar kamar mandi dan kembali ke runag tengah. Sekarang setelah selesai berpakaiaan aku bergabung bersama Scott di ruang tengah, dengan hanya memakai daster yang sangat pendek tetapi aku juga tetap memakai celana pendek, walau memang celana yg kupakai juga terlihat pendek dan juga terlhat agak balapan dengan dasterku pada bagian bawahnya. Scott terlihat biasa saja, seakan akan tidak ada sesuatu yang pernah terjadi tetapi kadang2 melikrik tajam kearahku, sewaktu dia menonton Video. Ku tungakan segelas wine ke dalam gelasku, dan memutuskan untuk melupakan peristiwa yang baru saja terjadi di kamar mandi.

Aku tidak pernah memikirkan peristiwa itu lagi, tetang suatu peristiwa dimana aku menjadi korban pelecehan oleh adik iparku sendiri dengan cara diintip sewaktu aku lagi mandi, sampai pada akhirnya Scott kembali berkunjung dua bulan kemudian. Seperti biasa kami mengobrol, makan snack sambil minum wine dan Scott minum bir kami ngobrol sangat bersahaja dan akupun juga sudah melupakan apa yang pernah dia lakukan kepada diriku. Sampai suatu waktu jam sudah menunjukan bahwa waktunya aku untuk mandi, dan aku bilang kepada Scott bahwa dia bisa menonton Video selagi aku berada di kamar mandi.

Ku tutup pintu kamar mandi dan bergegas untuk mandi dan aku mulai menaggalkan pakaianku satu persatu, sementara air terus mengalir ke dalam bak mandi, sementara itu secara tidak sengaja aku terpikir kembali olehku tetang peristiwa yang pernah terjadi tentang perlakuan Scott adik iparku terhadapku. Kuraih gagang pintu kamar mandi dan menutpupnya rapat rapat, tetapi naluri nakalku sepertinya mengajak ku untuk sedikit berpikir nakal. Secara sengaja, kubuka sedikit pintu kamar mandi selebar kira-kira 1 – 2 inci.

Saat aku mulai menceburkan diri ke bak serta menenggelamkan badanku de dalam busa2 sabun yang bercampur dengan air hangat, aku kurang bisa begitu relaks. Jantung ku berdebar cukup kencang, karena aku masih terpikir kejadian lalu ketika Scott mengunjungi ku beberapa bulan yang lalu, aku berpikir bahwa dia akan mengulanginya untuk yang kedua kali. Setelah 5 menit berlalu, aku baru mulai merasa tidak terlalu khawatir, aku merasakan mungkin dia mulai melihat berjinjit dari ruang tengah, karena pintu sengaja tidak kututup dengan rapat. Tapi tetap aku berusaha mati2an untuk tidak selalu mengawasi melihat kaearah pintu kamar mandi, aku keluar dari bak mandi dan mulai berdiri mencari gayung, dengan sedikit membungkuk aku menciduk air dari bak dan mulai mencuci rambutku, meyakinkan diriku sendiri agar Scott dapat melihatku dengan sempurna, dan dia bisa memandangi lekukan tubuhku, putting susu payudaraku yang berwarna pink kecoklatan yang sudah mulai mengeras karena sensasi rangsangan saat diintip dengan jarak pandang yang jelas. Ku cuci rambutku yang panjang kecoklatan agak bergelombang, dalam keadaan aga merunduk saat mencuci rambutku membuat payudaraku yang indah bebas bergoyang terayun saat busa sabun dari shampo mengalir melalui payudaraku. Setelah beberapa saat aku mencuci rambutku aku mendengar pintu kamar mandi tertutup. Aku tertawa dalam hati, rencanaku nakalku ternyata bekerja dengan baik. Aku tidak tahu kenapa, tetapi menggoda remaja lelaki ini benar2 membuat ku menjadi terangsang. Setelah selesai membilas rambutku, aku kembali merendamkan diriku dengan berbaring di bak, hanya sekedar untuk berendam saja, membiarkan putting payudaraku menyembul keluar diatara bisa2 sabun, lagi pula Scott sudah kembali lagi nonton video di ruang tengah.

Selesai mandi aku bergabung dengannya di ruang tengah. Sekali lagi kita tidak membahas tentang sesuatu yang baru saja terjadi, dengan posisiku yang duduk diseberangnya, sambil kami memomton acara berita olah raga yang disiarkan pada malam hari. Pada saat tidur malam, aku susah sekali untuk tidur, karena aku terus berpikir tentang perbuatan yang telah kubperbuat tadi, memikirkan kesengajaan ku agar Scott bisa mengintipku mandi. Dengan tenang dan cepat aku mulai bermain dengan jari2 ku menuju suatu kepuasan argasme. Aku berpikir permainan ini akan kulanjutkan lagi 2 bulankedepan. Saat suamiku Sam pergi melaut, Scott pasti berencana kesini seperti biasanya menemani ku saat Kakaknya sedang berlayar.

Waktu cepat berlalu dan kulanjutkan kembali permaianan ini. Scott terlihat berdiri diluar kamar mandi dan mulai mengintipku dari celah2 pintu yang sengaja tidak kututp dengan rapat, mengintipku saat aku membersihkan vagina dan payudaraku, lalu dengan cepat melesat menghilang dari pengawasan mataku, mungkin dia menghilang untuk langsung bermasturbasi. Selama dia berada dirumahku terkadang aku duduk diseberangnya dengan memperlihatkan celana ku yang super pendek yang memperlihatkan kaki, betis dan paha ku untuk menggodanya. Disaat-saat tertentu aku juga menggodanya dengan cara membiarkan bagian atas dari baju mandiku (kimono) agak terbuka, untuk memperlihatkan garis belahan dadaku yang secara tidak sengaja terbuka dengan sendirinya. Pada saat malam hari aku belum bisa tidur sebelum aku bermain seks dengan diriku sendiri. Untuk sekarang ini aku meyakinkan Sam untuk membelikan diriku sebuah dildo getar (vibrator), aku yakinkan kepadanya dengan alasan aku sangat merindukannya, meridukan Sam suamiku tentunya. Aku tidak tau kedepannya mulai dari malam ini antara dirku dan dirinya, yang pasti dengan Scott...akhir dari permainan yang kubuat. Ternyata, menjelang dari akhir tahun, aku menemukan 2 buah celdam (CD) ku yang berada dalam keranjang pakaian setelah Scott berkunjung kerumahku, aku merasa celdam ku terasa lengket beserta noda di bagian selangkangan celdam tersebut, dimana celdam itu adalah celdam ku. Mengetahui Scott ternyata bermasturbasi dengan menggunakan celdam ku sebagai sarana pelampiasannya untuk menuju kepuasan, perasaanku mulai berdebar penasaran, dan aku mulai meletakan bra (BH) berenda atau celdam pada bagian atas keranjang pakaian kotor, agar Scott gampang untuk menemukannya. Pada saat dia berpamitan pulang pada hari minggu malam seperti biasanya, aku mencoba untuk mengecek pakaian dalamku tersebut, dan ternyata benar, semua pakaian dalam ku penuh dengan kelembaban sperma yang masih sangat baru, seperti baru dikeluarkan dari penis Scott. Dan hal itu menjadi bahan masturbasiku saat malam sebelum tidur, kucium bau spermanya dan kujilat noda2 sperma Scott yang ada pada pakaian dalam ku untuk membantuku menuju kepuasan bermasturbasi sebelum aku akhirnya tidur terlelap sambil merasakan nikmatnya orgasme dari sebuah masturbasi.

Waktu terus berjalan, aku mendapat kabar bahwa bapak mertuaku mendapat pekerjaan baru di luar kota, berarti mereka sekeluarga pun akan pindah mengikuti dimana bapak mertuaku bekerja, termasuk juga adik ipar laki2 ku Scott. Aku sangat senang mendegarnya, dimana Scott pasti akan semakin jarang berkunjung kerumahku, tetapi pasti tetap berkunjung untuk menginap dalam waktu yang lama, karena frekuensinya tidak lagi sebulan atau 2 bulan sekali. Diama nanti bila dia mengunjungi ku, aku akan memberikan dirinya permainan yang lebih hebat dan permainan kami tidak akan pernah selesai.

Seminggu sebelum mereka sekeluarga pindah rumah, adalah hari ultah Scott. Dan pada hari itu juga aku sendirian di apartemen ku karena bertepatan dengan dinas-nya Sam Suamiku. Seperti biasa Scot bermain kerumahku, ku berikan dia ucapan selamat kupeluk dan kucium pipinya dengan penuh perasaan. Ku berikan dia sebuah hadiah ultah., sebuah baju hangat yang sangat mahal yang memang selama ini dia inginkan, tapi aku tau bahwa dia memang menyukai hadiah dariku karena memang ini adalah hadiah yang terbaik baginya. Ku pesan pizza, selagi dia menggantung baju hangatnya dan menaruh tasnya di kamar yang biasa dia tidur selagi berada di rumahku. Kami habiskan waktu dengan makan, minum sambil ngobrol. Saat kani selesai menghabiskan makan, aku membertahu Scott bahwa aku akan mandi. Selama ini kami memang tidak pernah mengakui perasaan dan perbuatan kami yang pernah kami lakukan, tetapi aku yakin kami pun sebenarnya tau apa yang saling kami perbuat satu sama lain, antara aku dan Scott. Mungkin ini adalah sebuah misteri dari ketegangan seksual, suatu sensasi yang benar2 nik mat dan berbeda. Seperti biasa, di dalam kamar mandi aku tutup pintu kamar mandi dan kulepaskan satu persatu pakaianku. Setelah beberapa menit aku mandi aku mulai mendengar bunyi langkah mengendap di lantai, dan aku tau Scott datang untuk memulai kegiatan mengintipnya. Aku coba untuk tidak tertawa dan kutaha rasa geliku mati2an dan mencoba biasa saja seperti tidak ada kejadian apapun, saat Scott mulai membuka pintu kamar mandiku pelan2 dengan sangat perlahan. Dan seperti yang sudah pernah terjadi, saat aku selesai mandi dan bergabung dengannya di ruang tengah, Scott sedang nonton Video. Lalu seperti yang selalu aku lakukan, saat aku duduk di kursi, aku lipat kaki ku di bawah ku (duduk bersila) sewaktu aku duduk dikursi. Sewaktu kita asyik ngobrol, kurubah posisi duduku, dengan sedikit membuka kaki ku, yang kulakukan seperti tidak disengaja. Mata Scott langsung tertuju kepada bagian pahaku, matanya terlihat seperti mau copot dari kepalanya, apalagi ketika dia mengetahui bahwa aku tidak mengenakan celdam, secara langsung di bisa melihat lipatan vagina ku.

Selama setengah jam kedepan, aku merasa bagaikan seekor kucing betina yang duduk diatas bara api, aku tidak bisa duduk diam, aku selalu merubah posisi duduk ku, secara bertahap merubah posisi duduk meyakinkan pada diriku, agar Scott tetap melihat setiap inci-nya dari Vagina ku yang tercukur dengan sagat rapih. Membuka kaki sedikit dengan pelan dan perlahan lalu menutupnya kembali, mengangkat dengkulku menempelkan ke dagu ku, Scott melihat perbuatanku dengan kedipan dan lirikan matanya yang lama memandang mencuri curi, suatu adegan yang memang sangat melekat di benak bila melihat hal tersebut, suatu tindakan yang seolah-oleh kuperbuat secara tidak sengaja. Suatu sensasi yang luar biasa yang kurasakan dengan menggoda adik iparku ini, Vagina ku sudah sangat basah. Aku mulai khawatir dengan keterangsangan ku, vaginaku yang mulai mengalirkan cairan2 birahi ini, aku takut cairan ini menodai kursi tempat aku duduk. Scott terus melirik kearah bagian tubuhku yang terletak diantara sepasang pahaku. Sedangkan aku juga melihat Scott mulai merasakan hal yang sama, kulirik celananya yang sudah mulai menonjol, terlihat penisnya sudah berdiri dengan tegak di dalam celana nya seakan-akan mau menerobos keluar dari celananya itu.

Tiba2, Scott berkata bahwa dia akan segera tidur, dan lansung berlari kearah kamarnya dengan sedikit membungkukan badan menutupi keterangsangannya. Scott sudah berada di kamarnya dan akupun juga pergi ke kamarku untuk melakukan suatu hal yang bisa menyenakkan birahiku. Akibat wine yang kuminum samba ngobrol tadi, aku agak sedikit mabuk (tipsy) tapi tidak berat, sesekali, akibat agak mabuk dan ditambah birahiku yg memuncak, kali ini aku tidak bisa begitu tenang saat aku menyetubuhi diriku dengan dildo getar, 3 sampai 4 kali aku meraskan oragasm dengan dildo itu. Aku selalu mendesah dan kadang juga menggeram keenakan, merasakan nikmatanya penis2an plasti itu keluar masuk di Vaginaku yang sexy ini, aku terus memikirkan Scott di kamar sebelah yang pasti juga sedang bermasturbasi ria mengocok penisnya sambil menghayalkan diriku, dengan bantuan pakaian dalamku yaitu celdam ku yang berwarna hitam yang sebelumnya telah kupakai dan kuletakan di bagian atas keranjang pakaian, yang memang sudah kusediakan untuk dirinya.

Keesokan paginya aku bagun, dan Scot pun juga sudah bagun, kami sarapan bersama, atmosfir yang ada diantara kami seperti ada suatu setruman2 sensasi yang sangat khas, dan sudah pasti sulit untuk di ungkapkan dengan kata2. Sekalipun kita tidak menyinggung mengenai permainan terselubung yang telah kita lakukan semalam, tapi sepertinya Scott sulit untuk menyembunyikan rona kemerahan yang kian nyata di pipinya sbg usanya menutupi rasa malu. Saat Scott pulang pada hari minggu malam, tentu saja aku segera mengecek celdam hitam ku yang semalam yang mungkin menjadi bahan masturbasinya. Ternyata aku menemukan cup bra- ku agak lembab yang penuh dengan noda spermanya, langsung saja kuraih benda itu dan kucium dengan penuh nafsu sisa2 kelembapan sperma Scott yang ada di bra-ku sambil aku bermasturbasi. Aku sangat menikmati malam ini, tapi secara bertahak aku juga mulai khawtir tentang kelanggengan hubungan ku dengan Sam. Sebelum natal aku menerima kartu pos dari Sam Suamiku, bahwa dia sekarang berada di laut Mediterania dinas disana selama 2 bulan. Aku terima kartu postnya beberapa hari yang lalu sejak kepergian Sam. Scott menelpon ku, meminta izin kepadaku akan mengajak temannya untuk menginap dirumahku akhir minggu ini. Dengan sangat ragu2, dan kubilang juga kepada Scott bahwa akhir minggu ini aku akan keluar untuk sebuah acara pesta dari kantor, jadi mungkin mereka akan sendirian dirumahku, mendengar hal tersebut sepertinya Scott tidak begitu peduli, tapi aku sedikit agak kecewa.

Seperti biasa Scott tiba dirumah ku pada hari Jumat jam 5 sore, tapi kali ini dia membawa temannya yang bernama Rob, mengenalkannya kepadaku, lalu dia ke kamarnya dengan membawa tas yang berisi baju untuk menginap. Mereka juga sepantaran di kisaran umur 15-an tahun, tinggi badan berat dan juga fisik badan mereka sama memang ukuran untuk anak seumuran mereka. Tapi diantara mereka berdua memang Scott lebih menarik, Rob terlalu pendiam walaupun juga dia murah senyum dengan rambutnya yang agak kepirangan. Kami duduk bersama di ruang tengah sambil minum kopi dan ngobrol kesana kemari, tidak terasa pas aku melihat jam, waktu sudah mengharuskan aku untuk mandi dan bersiap untuk pergi ke pesta kantor, maka aku potong pembicaraan kami dengan memberitahukan kepada mereka bahwa aku akan mandi utnuk bersiap pergi. Aku tidak tau apa yang Scott ceritakan ke temannya Rob mengenai diriku, jadi kututup pintu kamar mandiku ketika aku memulai mandi. Tetapi ketika aku baru mau memulai untuk menyalakan air, tiba2 aku mendengar seperti suara berbisik bisik dari luar kamar man, dan ketika itu juga aku merasakan pintu kamar mandi seperti terbuka sedikit secara pelahan lahan. Aku tersenyum kecil kepada diriku sendiri, sekarang aku tau, bahwa Scott telah menceritakan kepada Rob temannya tentang permainan ku, permaianan kami lebih tepatnya.

Seselesainya aku mandi ketika saat aku sudah berada di kamar tidur, sewaktu aku mengancingkan kancing bra, aku mendengar seseorang membuka pintu kamar tidurku sedikit, ketika aku melihat melalui kaca cermin yang ada di kamar. Ternyata memang pintu kamar ku tidak tertutup dengan rapat, aku bisa melihat dari pantulan cermin bahwa Rob temannya Scott sedang mengintip melalui celah pintu. Untuk beberapa detik aku bingung harus berbuat apa, melainkan aku harus menghadapinya, lalu aku melanjutkan untuk memakai bra-ku, dengan perlahan –lahan aku sedikit membungkukan badan dengan sengaja untuk memakai celana dalam dan terlihat payudaraku seperti mau keluar dari cup bra-ku, Lalu kupakai celana dalam ku yang berwarna putih kutarik kearah paha, aku meyakinkan kepada diriku sendiri agar mereka dapat melihat sepanjang kaki ku dengan jelas dan juga sekeliling pantat dan pinggulku yang behenol. Jantungku berdebar dengan sangat hebat saat aku memilih baju untuk kupakai, dimana aku sedang dalam keadaan setengah telanjang dan diintip oleh remaja2 tanggung itu, setelah aku menemukan baju yang akan kupakai, aku langsung beranjak untuk memakaikan cream body lotion kepada tubuhku. Aku juga merasa dan melihat dari pantulan cermin Scott juga memperhatikanku dengan sangat seksama, bahkan mereka seperti ingin membuka pintu kamar ku lebar2 untuk melihat pemandangan tubuhku lebih jelas lagi. Akhirnya mereka pergi kembali keruang tengah setelah aku lengkap berpakaian dan aku berjalan mengambil sepatu yang memang kuletakan di belakang pintu kamar ku. Lalu aku bergabung dengan mereka di ruang tengah sambil memakai sepatu dan sedikit memrikan sentuhan terakhir untuk make-up ku, dan aku bertanya kepada Scott, tetang apa yang akan mereka lakukan waktu aku pergi nanti, dan Scott menjawab bahwa mereka hanya akan menonton televise atau beberapa buah video, tapi aku dapat membaca gelagat mereka dan bahasa tubuh mereka yang membahasakan sesuatu dengan sedikt menahan tawa. Karena aku sudah agak terlambat untuk berangkat, maka kukatakan kepada mereka untuk selamat bersenang-senang, dan silahkan jika mau minum bir yang ada di lemari es. Lalu aku pamit kepada Scott, sambil mengedipkan sebelah mataku dengan agak genit.

Meskipun umurku 29 tahun, tapi aku merasa sangat nyaman dengan keadaan bahwa mereka sangat menginginkan aku, maksud ku adalah dua orang remaja laki laki itu, dimana salah satunya adalah adik Ipar ku sendiri. Acara pesta kantorku diadakan di tengah kota dan berjalan dengan sangat lancar. Dimana di pesta itu makanan dan minumam sangat berlimpah ruah dan musiknya pun juga enak didengar. Saat acara pesta itu selesai, aku memtuskan untuk langsung pulang daripada lanjut ke diskotik ikut dengan teman2 kantor yang lain. Didalam perjalan pulang memakai taksi, aku tidak berhenti memikirkan bagaimana caranya untuk menggoda kedua remaja lelaki itu lagi dengan godaan yang lebih dahsyat.

Sesampainya di apartemen, ketika membuka pintu aku dapat mendengar suara ribut dari kedua anak laki2 itu, dan suara TV juga lumayan keras. Dan saat aku masuk, aku cukup terkaget dengan adegan di TV berwarna 30 inci milik ku dan adegan video yang mereka putar, aku melihat suatu adegan seorang negro yang sedang bercinta dengan pasangannya yang sedang bersiap memasukan penisnya yang sangat besar dan hitam ke dalam sebuah vagina wanita berambut pirang yang sangat mungil.

“ Astagaaa...apa yang kalian lakukan, nonton film apa ini,....ya ampun...dimana kalian menemukan video ini?” Aku membentak mereka sambil masuk ke ruang tengah. Ternyata mereka menonton film porno milik Sam suami ku, Aku pun melihat tisu2 bekas yang berserakan di ruang tengah dan botol2 bir yang sudah kosong

“Annjriiittt....mampusss..!!”, sahut Scott panic. “Maaf...kaaakk, tadi aku cari2 film eh...ketemunya malah film beginian...”, dia menjawab pertanyaanku dengan sangat panic dan ketakutan, sambil tangan dan matanya mencari-cari remote TV untuk mematikan video tersebut, dan dia juga tidak lupa berdiri sambil menghalang-halangi layar TV dengan tubuhnya. “ Maaaafff...banget kak, sumpah asli aku minta maaf banget..”, aku pikir Kakak pulangnya masih lama,” aduh maaf banget ya kak..ampun...soryyyyy”. Sahut Scot sangat ketakutan.

No comments:

Post a Comment